Pada bulan Februari 2013 Kota Banjarmasin mengalami inflasi sebesar 0,43 persen. Dari 66 kota di Indonesia,
tercatat 60 kota mengalami inflasi, sedangkan 6 kota lainnya mengalami deflasi.
Inflasi tertinggi terjadi di Kota Jayapura sebesar 3,15 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Sibolga sebesar 0,12 persen, sedangkan deflasi tertinggi terjadi
di Kota Ambon sebesar 2,29 persen dan deflasi terendah terjadi di Kota Sampit
sebesar 0,01 persen.
Inflasi Kota Banjarmasin terjadi karena adanya kenaikan harga
yang ditunjukan oleh naiknya indeks pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok
dan tembakau sebesar 0,73 persen; kelompok
perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar naik sebesar 1,68 persen; kelompok kesehatan sebesar
1,64 persen; kelompok
pendidikan, rekreasi, dan olah raga sebesar 0,06 persen dan kelompok
transport, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,38 persen. Sementara itu, kelompok bahan makanan turun sebesar 0,44 persen,
dan kelompok sandang turun sebesar 0,78 persen.
Menurut komponennya, barang-barang yang harganya
dipengaruhi oleh kebijakan
pemerintah (administered goods inflation) secara umum mengalami inflasi sebesar 1,71 persen, harga yang bergejolak
(volatile goods inflation)
deflasi sebesar 0,73 persen dan komponen inti (core inflation) mengalami
inflasi sebesar 0,63 persen.
Laju inflasi tahun kalender (Februari-Februari) 2013 sebesar 1,58 persen, sedangkan laju inflasi
“year on year†(Februari 2013
terhadap Februari
2012) sebesar 4,90
persen.