Pada bulan Januari 2013 Kota Banjarmasin mengalami inflasi sebesar 1,14 persen. Dari
66 kota di Indonesia, tercatat 62 kota mengalami inflasi, sedangkan 4 kota
lainnya mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Sibolga sebesar 3,78 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Pontianak sebesar 0,01 persen, sedangkan deflasi tertinggi terjadi
di Kota Sorong sebesar 0,98 persen dan deflasi terendah terjadi di Kota Ternate
sebesar 0,20.
Inflasi Kota Banjarmasin terjadi karena adanya kenaikan harga
yang ditunjukan oleh naiknya indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 4,23 persen; kelompok makanan jadi, minuman,
rokok dan tembakau sebesar 0,12 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar naik sebesar
0,04 persen; kelompok sandang sebesar 0,21 persen; kelompok kesehatan sebesar
0,05 persen; dan kelompok pendidkan, rekreasi,
dan olah raga sebesar 0,09 persen. Sementara itu, kelompok transport,
komunikasi, dan jasa keuangan turun 0,56 persen.
Menurut komponennya, barang-barang yang harganya
dipengaruhi oleh kebijakan
pemerintah (administered goods inflation) secara umum mengalami inflasi sebesar 0,14 persen, harga yang bergejolak
(volatile goods inflation)
inflasi sebesar 3,95 persen dan komponen inti (core inflation) mengalami
inflasi sebesar 0,09 persen.
Laju inflasi tahun kalender (Januari-Januari) 2013 sebesar 1,14 persen, sedangkan laju inflasi
“year on year†(Januari 2013
terhadap Januari 2012) sebesar 4,13
persen.