Pada bulan Agustus
2013 Kota Banjarmasin mengalami Inflasi
sebesar 1,99 persen. Dari 66 kota di Indonesia,
tercatat 66 kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Sorong sebesar 6,47 persen dan inflasi terendah terjadi di kota Pangkal
Pinang sebesar 0,15
persen.
Inflasi Kota
Banjarmasin terjadi karena adanya kenaikan
harga yang ditunjukan oleh naiknya
indeks pada kelompok bahan makanan
sebesar 5,74 persen, kelompok makanan jadi naik sebesar 0,55 persen, kelompok perumahan, air, listrik,
gas & bahan bakar naik sebesar 0,31 persen, kelompok sandang naik sebesar
2,25 persen, kelompok kesehatan naik sebesar 0,04 persen, kelompok pendidikan,
rekreasi dan olah raga naik sebesar 1,37 persen. Sementara itu kelompok
transportasi, komunikasi dan jasa keuangan turun 0,08 persen.
Sepuluh komoditas utama yang mendorong terjadinya
inflasi adalah gabus, bawang merah, emas perhiasan, bandeng, beras,
daging ayam ras, tarif listrik, kembung/ gembung, sop, taman kanak-kanak.
Sepuluh komoditas utama yang menghambat terjadinya inflasi adalah angkutan udara, bawang
putih, patin, kol putih/kubis, rempela hati ayam, gula pasir, baju muslim, ikan
mas, wartel, sepat.
Menurut komponennya, barang-barang yang harganya
dipengaruhi oleh kebijakan
pemerintah (administered goods inflation) secara umum mengalami inflasi sebesar 0,69 persen, harga yang
bergejolak (volatile goods inflation)
inflasi sebesar 5,32 persen dan komponen inti (core inflation) mengalami infalsi sebesar
0,79 persen.
Laju inflasi tahun kalender (Januari-
Agustus) 2013 sebesar
5,90 persen, sedangkan laju inflasi “
year
on yearâ€
(
Agustus 2013 terhadap
Agustus 2012)
sebesar
7,52 persen.