Sektor pertanian masih merupakan sektor
utama yang berperan penting pada perekonomian nasional dalam menyerap tenaga
kerja, sumber pertumbuhan ekonomi, dan penyumbang devisa. Di samping itu sektor pertanian juga
menggerakkan sektor lain dalam perekonomian nasional. Bertolak dari kondisi tersebut, perhatian
akan ketersediaan data sektor pertanian yang lengkap, akurat, dan terkini
sangat dibutuhkan, sebagai acuan bagi Pemerintah maupun para pemangku
kepentingan (
Perekonomian Kalimantan Selatan salah
satunya juga masih ditopang oleh sektor pertanian, dimana tahun 2017 memiliki
kontribusi 14,59 persen atas PDB dari sisi produksi. Namun begitu, banyak isu
penting yang perlu menjadi perhatian, antara lain: (1) jumlah rumah tangga
pertanian yang terus menurun; (2) pertumbuhan sektor pertanian yang melambat
yaitu tercatat 4,14 persen pada tahun 2017 dari sebelumnya 5,29 ditahun 2016; (3)
gejolak harga pangan yang saat ini makin menjadi tantangan pemerintah. Sehingga
program reformasi agraria yang dicanangkan pemerintah untuk mengembalikan
kedaulatan pangan Indonesia.
Begitu pentingnya data pertanian bagi pemerintah.
Namun demikian data rumah tangga pertanian yang disajikan BPS selama ini hanya berdasarkan
hasil Sensus Pertanian setiap sepuluh tahun sekali, yang terakhir dilaksanakan tahun
2013 (ST2013). Sedangkan kondisi di lapangan mengalami perubahan usaha
pertanian sangat cepat, diataranya disebabkan karena mengikuti perkembangan
teknologi, perubahan musim, dan gejolak harga. Gambaran perubahan usaha pertanian juga diperlukan untuk penyempurnaan
hasil ST2013 yang merupakan frame survei rumah tangga pertanian khususnya
survei rutin ubinan tanaman padi dan palawija. Untuk menjembatani hasil ST2013
sampai sensus pertanian berikutnya di tahun 2023 (ST2023), maka tahun 2018 ini BPS
melaksanakan Survei Pertanian Antar Sensus (SUTAS2018) untuk kali pertama.
SUTAS2018
juga telah termaktub dalam RENSTRA BPS 2015-2019 dan sesuai dengan amanat FAO dalam rangka Global Strategy to Improve Agriculture dan Rural Statistics dimana setiap negara dituntut untuk terus memutakhirkan data statistik
pertanian yang dimiliki dan memastikan datanya internationally comparable. SUTAS2018 juga ditetapkan sebagai salah satu
kegiatan prioritas nasional di bidang ketahanan pangan mengingat data pangan dan peternakan masuk dalam Goal 2 SDG’s (Zero
Hunger).